Puisi-Puisi Si Langit Biru
Temaram malam merayu sang dewi bulan
Untuk menerangi langit lebih lama
Tapi hujan menyela
Meninggalkan damai
Setetes demi setetesnya mengurungkan langkah
Ditanah yang kupijak
Aku termenung di halte sepi
Mencium bau tanah basah
Aku terhenyak pada PSK-PSK malam yang iktu
berteduh
-y-
Puisi untuk Ibu
Waktu tergerus oleh serangkaian
peristiwa
Akan terlupa pula puing-puing
pijakan hati
Kesedihan yang meradang dalam kalbu,
lelahku berbicara
Tengadah aku di tiap malam, mengirim
dedoa untukmu yang telah pergi
Inginku mengulang kembali
jejak-jejak waktu di kala diriku masih berpijak pada satu hati yang kini sudah
menghilang
Setelah berhasil memekarkan kuntum
di dahan rasaku
Kini aku hanya jadi sekuntum bunga
beku..
Tanpamu..aku terlupakan, layu..
-y-
Menantimu adalah sebuah hal yang paling
sederhana
Sekalipun waktu berlalu aku tidak akan
menyadarinya
Haruskah ku katakana sekali lagi tentang
dunia..tentang cintaku
Walaupun aku memiliki banyak kekurangan
Tapi bersediakah kau menerimanya
Mencintamu
Adalah satu dan segalanya bagiku
Aku sangat tidak berdaya menolaknya
--
Komentar
Posting Komentar